Sunday, December 26, 2010

Tidur kita apakah sudah seperti Rasulullah ?



I. TIDUR SEBUAH TANDA KEKUASAAN ALLAH
Allah berfrman."Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialahtidurmudiwaktumalamdan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesung­guhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan". (QS. Ar-Ruum:23).

Allah juga berfrman, Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. (QS.An-Naba:9).

Imam Ibnu Katsir berkata, "Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah menjadikan sifat tidur bagi kalian diwaktu malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang".(Tafsir Ibrur Katsir 3/402)

II. ADAB TIDUR

1. Anjuran Qoyluulah
Berkata Ibnu Atsir, "Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur". (Nihayah Fi Ghoribil Hadits 4/133.)
Berdasarkan hadits :
Dari Sahl Bin Sa'd dia berkata, "Tdaklah kami qoyluulah dan makan siang kecuali setelah shalat jum'at". (HR. Bukhari 939 dan Muslim 859)

Juga Rasulullah bersabda,"Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah". (HR.AbuNu'aimdalamAt-Thib: 12/1,Thabrani dalam Al-Ausath: 2725,dihasankan oleh AlAlbani dalam As-Shahihah: 1647)

Al-Hafzh Ibnu Hajar berkata, "Hadits diatas menunjukkan bahwa qoyluulah termasuk kebiasaan para sa­habat Nabi setiap harinya". (Fatliul Bari: 11/ 83)

2. Tidur di awal malam
Rasulullah adalah teladan bagi setiap muslim, maka barang siapa yang memperhatikan tidurnya, niscaya dia akan mendapati bahwa tidumya beliau paling sempurna dan paling bermanfaatbagitubuh. Beliau tidur diawal malam dan bangun diawal sepertiga malam.

Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur:
"Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibikuMuimunah untuk meli­hat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur". (HR. Muslim: 763)

3. Dibencinya tidur sebelum lsya’ dan ngobrol setelahnya.
Berdasarkan hadits :
Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya' dan bercakap-cakap setelahrtya. (HR. Bukhari 568 dan Muslim: 647)

Al-Hafzh lbnu Hajar berkata :
"Dibencinya tidur sebelum Isya' karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya' hingga keluar waktunya, adapun bercakap-cakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya, dapat meyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam". (Fathul Bari 1/278)

Kemudian Al-Hafzh menegaskan bahwa larangan bercakap-cakap setetah Isya' dikhususkan pada percakapan yang tidak ada manfaat dan kebaikan didalamnya. (Fathul Bari 1/278)

Adapun percakapan yang bermanfaat maka tidaklah termasuk dalam larangan ini, sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Nabi bersama Abu Bakar pernah bercakap-cakap hingga larut malam karena urusan kaum muslimin. (HR. Tirmidzi 169, Ahmad 1115, dishahihkan oleh AI-Albani dalam As-Shahihah, 2781)

4. Menutup pintu, mematikan api dan lampu Berdasarkan hadits:
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda :
"Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tu­tuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian. (HR. Bukhari 6296 dan Muslim 2012)

Juga berdasarkan hadits :
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda : "Janganlah kalian meningalkan api yang menyala ketika kalian tidur". (HR. Bukhari 6293)

Imam Al-Qurthubi berkata :
"Berdasarkan hadits ini apabila seseorang tidur sendirian sedangkan api masih menyala di dalam rumahnya hendaklah ia mematikan terlebih dahu­lu sebelum tidur, demikian pula apabila di dalam rumah terdapat beberapa orang hendaklah orang yang terakhir yang melakukannya, maka barang siapa yang meremehkan hal ini sungguh dia telah menyelisihi sunnah". (Fathul Bari 11/103)

Ibnu Daqiq Al-'Ied berkata :
"Perintah menutup pinto sebelum tidur, di dalamnya terdapat kebaikan duniawi dan ukhrowi yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang hendak berbuat jahat, terlebih lagi dari syaithon". (Fathul Bari 11/104.)

Perhatian : Perintah mematikan api dan lampu sebelum tidur merupakan tindakan pre­ventif sebelum terjadt kebakaran, apabila aman dan kebakaran -seperti keadaan lampu­lampu masa kini-Pent maka tidaklah mengapa menghidupkannya. (Lihat Syarah Shahih Muslim 13/163)

5. Berwudhu
Berdasarkan hadits :
Dari Baro' Bin 'Azib bahwasanya Rasulullah bersabda : "Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat". (HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710)

Imam Nawawi berkata :
"Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur, apabila seseorang telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemput­nya seketika itu, maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan diri dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur". (Syarah Shahih Muslim 17/197)

6. Mengebuti tempat tidur
Berdasarkan hadits :

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda : "Apabila salah se-orang diantara kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menim­pa padanya". (HR. Bukhari 6320 dan Muslim 2714)

Faidah hadits :
1.Sunnahnya mengebuti tempat tidur sebelum tidur. (Syarah Shahih Muslim 18/201)
2.Hendaklah mengebutinya tiga kali. (Fathul Bari 1 I/ /52)
3.Membaca 'Bismillah' ketika mengebutinya sebagaimana hadits riwayat Muslim no. 2714.
4.Bagi orang yang bangun dari tempat tidurnya kcmudian kembali lagi, maka dian­jurkan untuk mengebutinya kembali. (sebagaimana hadits riwayat Tirmidzi. 3410, dishahihkan oleh AI-Albani dalam; Kalim Thoyyib: 3410)

7. Larangan tidur satu selimut Berdasarkan hadits:
Dari Abu Said Al-Khudri dari bapaknya bahwasanya Rasulullah bersabda :

"Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita lain dalam satu selimut". (HR. Muslim 339 dan Tirmidzi 2793)

8. Berbaring Kesisi Kanan
Imam Ibnul Qoyyim berkata :

"Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tan­gannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan". (Zaadul Ma'ad 1/150)
Rasulullah bersabda) Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan! (HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710)

Sahabat Mulia Hudzaifah berkata : "Adalah Nabi apablla tidur beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya". (HR. Bukhari: 6314, Ahmad 3/5, Abu Dawud: 5045)

Imam Ibnul Jauzy berkata :
"Keadaan tidur seperti ini sebagaimana ditegaskan oleh pakar kedokteran merupakan keadaan yang paling baik bagi tubuh". (Farhul Bari 11/132)

9. Membaca Ayat AI-Qur’an
Dianjurkan bagi setiap orang yang hendak tidur untuk membaca ayat-ayat AI-Qur'an terlebih dahulu, diantaranya :

1. Membaca Ayat kursi, berdasarkan hadits tentang kisah Abu Hurairah yang diajari oleh syaithon ayat kursi kemudian dia berkata :
"Jika engkau membacanya, maka Allah senanriasa akan menjagamu dan syaithon tidak akan mendekatimu hingga pagi." (HR. Bukhari 2311)
2. Membaca surat Al-lkhlas, AI-Falaq, An-Naas, berdasarkan hadits A'isyah dia berkata :
"Adalah Rasulullah apabila hendak tidur beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya seraya membaca surat Al-lkhlas, Al-Falaq, An-Naas, kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan­nya kebagian tubuh yang bisa diusap, dirnulai dari kepala, wajah dan bagian tubuh lainnya sebanyak tiga kali ". (HR. Bukhari 5017, Abu Dawud 5056 dan Tirmidzi 3406)
3. Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, berdasarkan hadits :
Dari Abu Mas'ud Al Badriyyi bahwasanya Rasulullah bersabda : "Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah barang siapa yang membacanya di­waktu malam maka akan mencukupinya". (HR. Bukhari 4008 dan Muslim 807)

10. Membaca Do’a
Banyak sekali do'a sebelum tidur yang telah diajarkan Nabi dtantaranya :
"Yaa Allah dengan menyebut nama-Mu aku mati dan hidup". (HR. Bukhari 6312, Abu Dawud 5049, Tirmidzi 3417 dan Ibnu Majah 3880)
"Yaa Allah... aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan segala urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu karena mengharap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat bersandar dan tempat menyelamatkan kecuali kepada-Mu, Yaa Allah... aku beriman kepada kitabMu yang telah engkau turunkan dan kepada NabiMu yang telah engkau utus", maka ji­ka engkau meninggal pada malam harinya sungguh engkau meniggal dalam keadaan fthroh dan jadikanlah do'a tersebut akhir yang engkau ucapkan. (HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710)

11. Apa yang harus dilakukan jika bermimpi? :
"Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedamgkam mimpi yang buruk dari syaithon, maka apabila salah seoratg diantara kalian mimpi buruk hendak­lah ia meludah kearah kiri dan mohonlah perlindumgan kepada Allah dari kejelekannya, sesungguhnya hal itu tidak akan memadhorotinya". (HR. Bukhari 3292 dan Muslim 2261)

Faidah hadits :
1.Mimpi ada dua macam : baik dan buruk, mimpi yang baik adalah dari Allah sedangkan mimpi yang buruk dari syaithon. (Syarah Shahih Muslim 15/420)
2.Apabila bermimpi baik hendaklah ia memuji Allah dan menceritakannya kepada orang yang menyukai. (Fathul Bari 12/463)
3.Sebalknya apabila bermimpi buruk maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah, kemudian meludah kearah kiri sebanyak tiga kali, bepindah tempat, shalat dua rakaat dan janganlah ia menceritakan kepada seorangpun. (Lihat Fathul Bari I2/463, Syarah Shahih Muslim 15/421)

12. Dibencinya tidur telungkup Berdasarkan hadits :
Dari Tikhfah Al-Ghifari dia berkata :

Suatu ketika tatkala aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seorang yang menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur terlungkup, lalu dia membangunkanku dengan kakinya seraya berkala : "Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah, maka akupum mengangkat kepalaku terny­ata beliau adalah Nabi. (HR. Bukhari dalam Adab Mufrod 1187, Tirmidzi 2768, Ibnu Majah 3723, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Adab Mufrod 905, lihat Al-Misykah 4719)
Berkata Syaroful Haq 'Azhim Abadi)
"Berdasarkan hadits ini, bahwa tidur telungkup diatas perut adalah dilarang, dan itu adalah bentuk tidurnya syaithon". (Aunul Ma'bud 13/261)

13. Dibencinya tidur diatas rumah tanpa penutup
Berdasarkan hadits :
Dari Ali Bin Syaiban bahwasanya Rasulullah) bersabda : "Barang siapa yang tidur diatas rumah tanpa penutup/penghalang maka sungguh telah terlepas darinya penjagaan". (HR. Bukhari dalam Adab Mufrod 1192, Abu Dawud 5041. Ahmad 5/79, dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah 828. lihat pula Shahih adab Mufrod 908)

14. Do’a ketika bangun tidur
Ketika bangun dari tidur hendaklah kita berdo'a :
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setetah sebelumnya mematikan kami dan hanya kepadaNya kami akan dibangkitkan ". (HR. Bukhari 6312, Abu Dawud 5049, Tirmidzi 3417, Ibnu Majah 3880)
Demikianlah pembahasan kita kali ini, akhirmya kita memohon kepada Allah taufk dan hidayah-Nya agar tetap istiqomah dialas jalan-Nya. Amiin.allahu A'lam.

Judul Aseli "Tidur Menurut Tuntunan Rasulullah" *
Sari dari majalah Al Furqon 05/111 hal 38-41.

*SEMOGA BERMANFAAT*
Share:

1 comment:

Anonymous said...

Alhamdulillah ^_^

© .: moekzone :. All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates