Monday, April 25, 2011

LOMBA PENULISAN CERITA FILM 2011

LOMBA PENULISAN CERITA FILM
Tentang Anak-anak dan Kepahlawanan

Hadiah
Akan dipilih 3 (tiga) pemenang utama, 3 (tiga) pemenang harapan dan 10 (sepuluh) naskah pilihan.
Pemenang I Rp.50.000.000
Pemenang II Rp.40.000.000
Pemenang III Rp.30.000.000
serta piala dan piagam penghargaan (pajak ditanggung pemenang)

Ketentuan Umum
*Peserta Loma Penulisan Cerita Film ini adalah Warga Negara Indonesia.
*Terbuka untuk umum usi 16 tahun ke atas.
*Cerita film yang ditulis mengandung nilai budaya dan identitas bangsa.
*Cerita film dikirim sebanyak 2 (dua) copy dalam bentuk print out ukuran A4, dilengkapi dengan CD.
*Cerita film adalah karya asli yang belum pernah dipublikasikan atau diproduksi.
*Jika terjadi tuntutan dari pihak lain atas keaslian naskah cerita film tersebut, maka akan menjadi tanggung jawab penulis yang bersangkutan.
*Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sebagai pemegang Hah Pengalih Wujudan (drivative right) ke dalam film atas naskah cerita film yang terpilih.
*Para pemenang akan dihubungi panitia lebih lanjut.
*Panitia dan juri tidak diperkenankan mengikuti loma.

Sekretariat & Informasi
Sekretariat Lomba Penulisan Cerita Film:
Gedung Film, Lt.4, Jl.M.T.Haryono kav.47-48, Jakarta 12770
Telp: (021)7993629 / Fax: (021) 7990230
email: lombaceritafilm@indonesiafilm.or.id

PenerimaanNaskah : 1 April – 30 Juni 2011 (cap pos).
Read More

Saturday, April 23, 2011

Getaran Allah Di Padang Arafah



Saudaraku para tamu Allah dan juga saudaraku di Tanah Air yang kali ini atas izin Allah bisa merasakan getaran orang-orang yang bersyukur di tanah Arafah. Inilah saat yang paling dirindukan oleh orang-orang yang beriman, saat diundang ke tanah di mana Allah menghadapkan hamba-hamba-Nya kepada para malaikat di hari Arafah. Pada saat inilah Allah menjanjikan pembebasan dari api jahanam sebanyak-banyak hamba-hamba-Nya. Dan pada hari ini Allah juga menjanjikan diampuni lumuran dosa-dosa, dihapus aib-aib yang menyelimuti, kerak-kerak kenistaan disingkirkan, dibukanya lembaran-lembaran baru yang putih bersih.

Saudaraku para tamu Allah. Begitu banyak orang yang bertawakal dan bersimpuh di hadapan Allah. Diseluruh pelosok negeri. Mungkin di pedesaan, di lereng-lereng, maupun dipersawahan. Mereka ini mungkin siang malam bersandar kepada Allah. Mereka tiada henti memuja Allah. Bahkan mungkin bisa jadi kedudukan mereka lebih tinggi di sisi Allah dibanding kita yang sehari-hari melumuri diri dengan dosa, lebih banyak dipakai memuaskan diri kita dibanding memuaskan perintah Allah. Tapi sampai sekarang mereka belum pernah merasakan nikmatnya jamuan Allah di Arafah ini. Inilah saatnya kita harus merasa malu. Karena, lebih banyak orang yang berhak wukuf di Arafah ini dibanding kita.

Kita lihat orang di keningnya berbekas dengan bekas sujud hanya bisa menangis sepanjang hayatnya untuk bisa dijamu oleh Allah di Padang Arafah ini. Tapi, kapan kita melakukan seperti itu? Karena itu, saudaraku yang hadir di bumi Arafah ini, hari ini adalah hari buat kita untuk bersyukur. Bisa jadi kita hadir di tempat ini bukan karena kesalehan kita. Kehadiran kita di sini mungkin karena ridlo Allah atas orang-orang yang kita sakiti yang mereka balas sakit hatinya dengan doa kemuliaan bagi kita. Mungkin kita berada di tempat ini berkat doa fakir miskin yang kita lempar dengan uang seratus rupiah tapi mereka menerimanya dengan ridlo dan memohon kepada Allah agar mengampuni kita.

Mungkin kita berada di tempat ini berkat doa para pembantu yang tidak pernah kita hargai jasa baiknya tetapi mereka sabar bangun malam dan meminta kita diberi hidayah. Mungkin kita berada ditempat ini karena doa orang tua kita yang tiada henti-hentinya agar memilik ianak yang saleh dan salehah, padahal begitu sering kita melukai hatinya. Atau, mungkin kita berada di tempat ini karena doa anak-anak kita yang sering dikecewakan contoh buruk yang kita lakukan sehingga mereka meminta kepada Allah agar memiliki orang tua yang saleh dan salehah. Tentunya tiada kebaikan yang mengantar kita ke tempat ini selain kemurahan Allah yang Maha Agung. Kita berutang banyak saudara-saudaraku sekalian.

Baiklah saudara-saudaraku sekalian. Tidak ada jalan bagi kita untuk menjadi sombong dan takabur dengan jamuan Allah di Arafah ini kecuali kita harus malu dan jujur kepada diri sendiri. Harta yang Allah titipkan kepada kita, tak jarang kita nafkahkan sekadar sisa dari uang jajan kita. Zakat enggan kita bayarkan. Sedekah bagi orang yang paling lusuh dengan cara yang paling memalukan. Bahkan, kita lebih suka membelikan barang-barang yang mahal untuk kita pamerkan kepada makhluk dari pada menafkahkan harta di jalan Allah untuk bekal kepulangan kita.

Lalu lihatlah bagaimana kita bersujud kepada Allah. Dari 24 jam satu hari Allah memberikan waktu kepada kita, sujud sering kita percepat. Bahkan, kalau perlu hampir kita tidak pernah ingat kepada Allah yang Maha Agung. Di manakah letak amal baik kita? Nikmat dari Allah tiada henti dan tiada putus. Sedangkan pengkhianatan kita tiada henti dan tiada terputus. Entah mengapa Allah memberi kesempatan kita berada di tanah Arafah ini? Rasanya lebih banyak orang yang lebih layak untuk dimuliakan Allah saat ini.

Saudara-saudaraku sekalian. Hari ini Allah menurunkan para malaikat di sekitar tenda. Sebagian para malaikat sudah menyaksikan aib-aib yang ada pada diri kita. Sebagian malaikat yang lain tahu secara persis siapa diri kita, ada yang mencatat kata-kata kita yang begitu jarang menyebut nama Allah. Lalu mereka tahu betapa banyaknya orang yang terluka hatinya, tercabik-cabik perasaannya. Allah maha tahu fitnah yang tersebar karena lisan kita selama ini, berapa banyak orang yang terjerumus ke dalam maksiat karena kita yangmenunjukkannya. Di antara malaikat yang hadir saat ini ada yang menyaksikan kita mendekati zina dengan mata kita, dengan lisan kita, karena tiada yang tersembunyi bagi Allah.

Sesungguhnya hari ini adalah hari yang paling malu bagi kita. Orang busuk seperti kita ini diberi kesempatan berada di tempat mulia, bahkan amal-amal yang paling tidak disukai Allah kita pun sering melakukannya. Kesombongan, ketakaburan adalah amal yang membuat iblis dilaknat oleh Allah selamanya. Tidak akan pernah selamat masuk surga orang yang di dalam hatinya ada takabur walau sebesar biji zarah. Lihatlah apa yang Allah titipkan bagi jalan kesombongan bagi kita. Otak kita dicerdaskan sedikit oleh Allah. Kita diberi kesempatan sekolah, kesempatan kuliah. Namun malah membuat kita jadi petentang-petenteng menganggap rendah orang tua kita yang pendidikannya tidak setinggi kita. Menganggap rendah pembantu kita yang pendidikannya tidak setinggi kita. Menganggap rendah orang lain yang tidak pernah mengenyam pendidikan setinggi kita. Padahal, demi Allah, saudara-saudaraku, otak ini adalah milik Allah. Jikalau Allah mengambil beberapa bagian saja, niscaya kita tidak bisa mengingat apa pun.

Sungguh! Gelar, pangkat adalah lambang kebodohan bagi orang-orang yang takabur. Malu kita ini mengapa diberi otak yang sulit mengenal Allah. Padahal, otak kita ini tunduk mengejar keagungan Allah. Kita diberikan harta yang cukup. Tapi kita sering tidak mempedulikan dari mana harta itu kita dapatkan. Yang haram kita ambil, hak orang lain kita tahan. Zakat lupa kita bayarkan. Kita lumuri diri kita dengan kenistaan. Naudzubilah min dzalik. Tapi kita bangga dengan kendaraan yang mewah, dengan rumah yang megah, dengan perhiasan. Padahal, sungguh, semua itu adalah sekadar titipan Allah, yang Allah juga berikan kepada makhluk-makhluk nista lainnya. Para penjahat, para pelacur, penzina, orang-orang yang durjana diberi dunia oleh Allah. Karena dunia ini bukan tanda kemuliaan bagi seseorang. Dunia adalah fitnah, cobaan bagi manusia. Sungguh malang bagi orang yang takabu dengan tempelan duniawi padahal Allah menghinakan seseorang dengan duniawi itu sendiri.

Saudaraku-saudaraku sekalian.Waspadalah sepulang dari tempat ini. Haji yang mabrur adalah haji yang merasa malu kepada Allah. Allah memberikan nikmat tiada henti. Kita jarang mensyukurinya bahkan kita mengkhianatinya. Allah yang Maha Agung, Allah yang Maha Perkasa, memberikan kesempatan kali ini kepada kita untuk mengubah sisa umur kita. Mungkin, mungkin kali ini adalah yang terakhir kali kita berada di tanah Arafah ini. Tidak ada jaminan kita tahun depan bertemu kembali ditempat ini. Tanah yang kita duduki ini akan menjadi saksi di akhirat nanti, Kita berangkat mengeluarkan harta, waktu, dan tenaga. Kita lalui jalan berjam-jam sampai tempat ini, tapi nikmat sekali. Itulah nikmat yang datang dari Allah. Nikmat adalah pengorbanan. Rasululah SAW mulia bukan karena apa yang dimilikinya, tapi karena pengorbanannya untuk umat. Harta yang dikorbankan, tenaga yang dikorbankan, waktu yang dikorbankan, perhatian yang dikorbankan, demi kemaslahatan umat. Sepulang dari sini tidak pernah akan bahagia kecuali orang yang paling menikmati berkurban untuk orang lain. Yakinkanlah bahwa apa pun yang kita miliki agar bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi hamba Allah. Sebaik-baik manusia adalah orang yang banyak manfaatnya.

Saudaraku, percayalah bahwa kita tidak akan bahagia dengan mengumpulkan uang. Justru kebahagiaan datang dengan menafkahkan uang. Kita tidak bahagia dengan ingin ditolong orang lain. Kita bahagia justru dengan menolong orang lain. Kita tidak akan bahagia dengan dihormati orang lain, kebahagiaan hati kita dengan menghargai orang lain. Jadikanlah diri kita menjadi orang yang tidak pernah berharap apa pun selain dari Allah. Itulah kebahagiaan yang awal dari pelajaran kita. Yang kedua, ingatlah baik-baik. Kain ihram yang kita pakai ini, ternyata inilah yang menemani kita saat pulang nanti. Tidaklah harta, tidak pangkat, dan juga tidak jabatan. Semua itu adalah topeng sejenak saja yang tidak berharga sama sekali, kecuali penyandangnya memiliki rasa syukur dan takwa kepada Allah.

Saudaraku, sepulang dari tempat ini pastikan jangan sembunyi di balik jabatan. Jangan bersembunyi di balik penampilan yang bagus, jangan bersembunyi di balik rumah yang megah, jangan bersembunyi di balik gelar yang bertenteng. Tapi bersembunyilah di balik Allah. Harta, pangkat, dan jabatan tidaklah berharga kecuali orang yang bertakwa kepada-Nya. Sekuat-kuatnya jangan ubah yang Allah titipkan ini menjadi jalan kesombongan kita. Tiada yang dimuliakan oleh Allah, tiada satu pun yang diangkat derajatnya oleh Allah kecuali orang-orang yang tawadhu. Tiada seorang pun yang tawadhu di antara kamu semata-mata karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya. Oleh karena itu, sepulang dari sini pastikanlah menjadi orang yang paling rendah hati, yang tidak akan memamerkan topeng seperti ini. Kecuali, insya Allah, kemuliaan akhlak yang menjadi andalan bekal kepulangan dan kemuliaannya.

Dan yang ketiga, saudaraku sekalian, sepulang dari haji ini ingatlah baik-baik bahwa ternyata Allah menciptakan haji dengan pertemuan dari segala bangsa. Kulit hitam, mata sipit, yang tinggi, yang buruk, yang cacat; mereka semua adalah saudara kita. Terkadang kita merasa saudara karena darah, persaudaraan karena tempat, persaudaraan karena bangsa. Tapi kita lihat disini, saudara kita begitu banyak. Pepatah mengatakan satu musuh sudah mempersempit kehidupan kita, tapi memperbanyak teman tidak akan pernah cukup. Sebab, memperbanyak teman adalah memperbanyak saudara. Sesungguhnya orang yang beriman itu bersaudara. Orang-orang yang merasakan banyak saudara hidupnya akan lebih ringan. Kita berbelanja dengan harga yang mahal, kita bersyukur karena bisa menafkahi pedagang yang masih saudara kita sendiri. Kita naik kendaraan umum denganmembayar kelebihan, kita bahagia karena sudah memberikan bekal bagi keluarga keturunan para sopir saudara kita sendiri. Kita mendidik orang lain sehingga maju namun tidak berterima kasih tidak apa-apa karena mereka adalah saudara kita sendiri. Semakin banyak yang bisa kita bantu, Insya Allah semakin berbahagia dan ringan hidup kita ini.

Dan yang terakhir ingatlah baik-baik. Hari ini adalah penutup lembaran lama kita. Sudah terlalu lama hidup kita gunakan untuk mengkhianati Allah. Sudah terlalu banyak napas kita diisi lalai pada Allah. Sudah terlalu banyak keringat kita terkuras untuk menzalimi kebenaran, sudah terlalu banyak harta yang kita nafkahkan tidak dijalan Allah. Saudaraku sekalian, mau ke mana lagi. Hidup hanya sekali dan sebentar. Esok lusa mungkin malaikat maut sudah ada di hadapan kita.

Pastikan mulai saat ini, tekadkan dalam hati kita, ya Allah tiada tujuan dalam hidup kami selain Engkau. Tiada yang kami tuju selain pulang kepada-Mu, ya Allah. Dunia pasti kami tinggalkan, harta kami tinggalkan, keluarga kami tinggalkan. Kami ingin bisa berjumpa dengan-Mu, ya Allah. Tuntun dengan amal yang bisa membuat berjumpa dengan-Mu, ya Allah. Tingkatkan kepada kami segala bekal yang bisa membuat kami berjumpa dengan-Mu, ya Allah. Karuniakan segala nikmat yang bisa membuat kami bisa mensyukuri agar kami bisa berjumpa dengan-Mu. Bebaskan kami dari setiap harta dan kesibukan apa pun yang tidak bisa membuat kami berjumpa dengan-Mu. Barang siapa yang merindukan berjumpa dengan Allah, niscaya hari-hari yang dinanti adalah hari-hari pertemuan dengan Allah. Hari-hari yang diisi dengan bekal untuk pulang. Hidup di dunia adalah kesenangan yang menipu sejenak saja.
Read More

Friday, April 15, 2011

"Raja Gazzele"

 (Flashfiction)
Sepenggal Chapter dari Novelku



Petang ini lantunan adzan maghrib telah terdengar dari corong speaker masjid Muqorrobin. Jamaah khitmad menempuh perjalanan spiritual saat dimana seorang hamba bisa mencapai jarak terdekat dengan Tuhannya, sujud. Gemericik air sungai di barat masjid kian terdengar jelas, suara-suara kebis...ingan mulai sirna dan jamaah mulai meninggalkan masjid menuju rumah masing-masing. Eyang Prio adalah jamaah paling jauh dari masjid kami, setiap hari berangkat dari desa Kricak yang bersebelahan dengan desa Bener tempat kami. Eyang Prio selalu mengayuh sepedanya warisan ayahnya terdahulu, konon ayah eyang Prio harus menjual empat ekor sapi hanya untuk membawa pulang sepeda merk Gazelle ke rumahnya. Sepeda yang dikayuh setiap waktu maghrib itu telah direkondisi pelek dan setangnya, beberapa bagian memang sudah tak layak pakai dan cucu eyang Prio paling bungsu si Imran membawanya ke bengkel sepeda ternama di daerah Serangan utara Masjid Kauman.

Bentuk dan tampilannya masih sama seperti waktu membeli, tak jarang para orang-orang kaya di perumahan Tirtasani menawar hingga lima koma tujuh juta. Eyang Prio selalu melontarkan kalimat ini saat orang mencoba menawarnya, tentunya dengan sedikit menggeser peci hitam ke kanan.
‘Sepuluh juta, dua ratus juta, seratus juta tak akan kuberikan sepeda antikku ini pada siapapun! Kau tau nak! Enak aja ini warisan bapakku dulu !’
Dia amat bangga memiliki sepeda merk Gazelle buatan Belanda tahun 1950-an itu, inilah ‘Marecedes Benz’ kesayangannya!. Tidak heran jika sejak dahulu harganya sudah cukup mahal. Konon harganya selalu mengikuti standar emas. Pada tahun 1950-an harga sebuah Gazelle baru setara dengan harga 2 ons emas.

Kakek dari tujuh orang cucu itu semakin menikmati perjalanannya dengan sepeda berlambang kijang sedang berlari itu, walau di rumah terdapat motor hadiah anaknya yang bekerja di Astra namun eyang Prio tak bergeming. Setiap ahad pagi bada Subuh, eyang Prio membangunkan cucu-cucunya dan anak-anak kampung dengan suara khas bel sepedanya yang antik itu, pawai-pun dimulai. Eyang keliling desa ke desa dengan ditemani anak-anak bersepeda, sepeda eyang Prio menjadi daya tarik tersendiri. Sepeda miliknya sudah tersohor di daerah kami.

‘Inikah sepeda itu?’, orang-orang mulai membicarakannya. Semua orang kagum dengan apa yang dilakukan eyang Prio, mencintai anak-anak dan ‘Marecedes Benz’ kesayangannya. Dari wajah tua dengan garis wajah yang terlihat jelas itu, aku temukan kekaguman. Dibalik kesetiaan prinsipnya aku temukan kehormatan. Dalam kesederhanaannya aku temukan kemuliaan. Inilah pecandu sepeda no satu di tempat kami, ‘raja sepeda’ Gazelle!.

(Nantikan kisah chapter berikutnya!)
Read More

Wednesday, April 13, 2011

Keutamaan Ilmu Daripada Harta


Sepuluh orang kaum Khawarij mendatangi Khalifah ke-IV, Ali bin Abi Thalib Ra. Mereka mendatangi Khalifah karena ingin menanyakan sesuatu, di samping rasa iri terhadap kepandaian khalifah, baik dalam ilmu agama maupun lainnya. Rasuluilah Saw pernah bersabda: "Aku ini kotanya ilmu pengetahuan, dan Ali adalah sebagai pintunya."
Sesampainya mereka dihadapan Khalifah Ali, mereka diterima dengan ramah, dan Khalifah menganggap mereka sebagai tamu terhormat.
Salah seorang dari mereka membuka pertanyaan kepada Khalifah Ali: "Wahai Ali, kami adalah sepuluh orang yang diutus oleh kaum kami untuk mengajukan pertanyaan kepadamu, dan kami akan bergiliran bertanya kepadamu. Dan jawabanmu nantinya akan kami bawa pulang kepada kaum kami."

Khalifah Ali menjawab: "Baiklah kalau demikian. Dan apa yang akan kalian tanyakan padaku?"
"Wahai Ali, manakah yang lebih mulia, ilmu pegetahuan atau harta benda, dan terangkan pula sebab-sebabnya?" tanya orang pertama.
"Ilmu pengetahuan itu adalah warisan para nabi, sedangkan harta kekayaaan adalah warisan Qarun, Syadad dan lain-lain. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan lebih mulia daipada harta benda," jawab Khalifah Ali.
Kemudian orang kedua memberikan pertanyaan: "Manakah yang lebih mulia ilmu pengetahuan atau harta benda, dan jelaskan sebab-sebabnya?"

"Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmulah yang menjaga dan memelihara pemiliknya, sedangkan harta yang empunyalah yang memelihara dan menjaganya," jawab Khalifah Ali.
Setelah orang pertama dan kedua selesai dijawab oleh Khalifah Ali, kemudian orang ketiga, keempat, kelima, hingga orang kesepuluh mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang diajukan oleh orang pertama dan kedua.
Kepada penanya ketiga khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu banyak sahabatnya, sedangkan orang yang banyak hartanya lebih banyak musuhnya."

Kepada penanya keempat khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu bila disebarkan atau diajarkan akan bertambah sedangkan harta kalau diberikan kepada orang lain akan berkurang."
Kepada penanya kelima khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak dapat dicuri, sedangkan harta benda mudah dicuri dan dapat lenyap."
Kepada penanya keenam khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak bisa binasa, sedangkan harta kekayaan dapat lenyap dan habis karena masa dan usia."

Kepada penanya ketujuh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak ada batasnya, sedangkan harta benda ada batasnya dan dapat dihitung jumlahnya."
Kepada penanya kedelapan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu memberi dan memancarkan sinar kebaikan, menjernihkan pikiran dan hati serta menenangkan jiwa, sedangkan harta kekayaan pada umumnya dapat menggelapkan jiwa dan hati pemiliknya."
Kepada penanya kesembilan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu mencintai kebajikan dan sebutannya mulia seperti si 'Alim, dan sebutan mulia lainnya. Sedangkan, orang yang berharta bisa melarat dan lebih cenderung kepada sifat-sifat kikir dan bakhil."

Dan kepada penanya kesepuluh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia dan lebih utama daripada harta kekayaan, karena orang yang berilmu lebih mendorong untuk mencintai Allah. Sedangkan harta benda dapat membangkitkan rasa sombong, congkak dan takabur."
Seusai mendengarkan jawaban Khalifah Ali yang begitu cemerlang, kesepuluh orang kaum Khawarij itu berdecak kagum, karena satu pertanyaan dapat dijawab dengan sepuluh jawaban. Kemudian, mereka kembali kepada kaumnya dengan rasa puas, dan bertambah yakin bahwa Khalifah Ali benar-benar sebagai pintu gerbangnya ilmu.

-ebook-
Read More

Tuesday, April 12, 2011

Tiga Hari Bersama Penghuni Surga



Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasa'i, Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majelis bersama Rusulullah SAW.
Anas bercerita, "Pada suatu hari kamu duduk bersama Rasulullah SAW., kemudian beliau bersabda, "Sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga." Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang janggutnya basah dengan air wudhunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri."

Esok harinya, Rasulullah SAW. berkata begitu juga, "Akan datang seorang lelaki penghuni surga." Dan munculah laki-laki yang sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali.
Ketika majelis Rasulullah selesai, Abdullah bin Amr bin Al-Ash r.a. mencoba mengikuti seorang lelaki yang disebut oleh Nabi sebagai penghuni surga itu. Kemudian dia berkata kepadanya dia berkata kepadanya, "Saya ini bertengkar dengan ayah saya, dan saya berjanji kepada ayah saya bahwa selama tiga hari saya tidak akan menemuinya. Maukah kamu memberi tempat pondokan buat saya selama hari-hari itu ?"

Abdullah mengikuti orang itu ke rumahnya, dan tidulah Abdullah di rumah orang itu selaga tiga malam. Selama itu Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa gerangan yang dilakukan oleh orang itu yang disebut oleh Rasulullah sebagai penghuni surga. Tetapi selama itu pula dia tidak menyaksikan sesuatu yang istimewa di dalam ibadahnya.
Kata Abdullah, "Setelah lewat tiga hari aku tidak melihat amalannya sampai-sampai aku hampir-hampir meremehkan amalannya, lalu aku berkata, Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku, dan tidak juga aku menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah SAW. berkata tentang dirimu sampai tiga kali, "Akan datang seorang darimu sebagai penghuni surga." Aku ingin memperhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yang sama aku mencapai kedudukanmu."

Lalu orang itu berkata, "Yang aku amalkan tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan". Ketika aku mau berpaling, kata Abdullah, dia memanggil lagi, kemudian berkata, "Demi Allah, amalku tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan itu. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yang buruk terhadap kaum Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka." Lalu Abdullah bin Amr berkata, "Beginilah bersihnya hatimu dari perasaan jelek dari kaum Muslim, dan bersihnya hatimu dari perasaan dengki. Inilah tampaknya yang menyebabkan engkau sampai ke tempat yang terpuji itu. Inilah justru yang tidak pernah bisa kami lakukan.

Memberikan hati yang bersih, tidak menyimpan prasangka yang jelek terhadap kaum Muslim kelihatannya sederhana tetapi justru amal itulah yang seringkali sulit kita lakukan. Mungkin kita mampu berdiri di malam hari, sujud dan rukuk di hadapan Allah SWT, akan tetapi amat sulit bagi kita menghilangkan kedengkian kepada sesama kaum Muslim, hanya karena kita duga pahamnya berbeda dengan kita. Hanya karena kita pikir bahwa dia berasal dari golongan yang berbeda dengan kita. Atau hanya karena dia memperoleh kelebihan yang diberikan Allah, dan kelebihan itu tidak kita miliki. "Inilah justru yang tidak mampu kita lakukan, " kata Abdullah bin Amr (Hayat Al-Shahabah, II, 520-521).

Pada halaman yang sama, Al-Kandahlawi menceritakan suatu hadis tentang sahabat Nabi yang bernama Abu Dujanah. Ketika Abu Dujanah sakit keras, sahabat yang lain berkunjung kepadanya.
Tetapi menakjubkan, walaupun wajahnya pucat pasi, Abu Dujanah tetap memancarkan cahayanya, bahkan pada akhir hayatnya. Kemudian sahabatnya bertanya kepadanya, "Apa yang menyebabkan wajah Anda bersinar?" Abu Dujanah menjawab, "Ada amal yang tidak pernah kutinggalkan dalam hidup ini. Pertama, aku tidak pernah berbicara tentang sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Kedua, aku selalu mengahadapi sesama kaum Muslim dengan hati yang bersih, yang oleh Al-Quran disebut qalbun salim".

Al-Quran menyebut kata qalbun salim ini ketika Allah SWT. berfirman tentang suatu hari di hari kiamat, ketika tidak ada orang yang selamat dengan harta dan kekayaannya kecuali yang membawa hati yang bersih.
Pada hari itu tidak ada manfaatnya di hadapan Allah SWT, harta dan anak-anak kecuali orang yang datang dengan hati yang bersih (QS 26:88-89).
Di dalam Islam, Rasulullah yang mulia sejak awal dakwahnya mengajarkan kepada kaum Muslim untuk memperlakukan kaum Muslim yang lain sebagai saudara-saudaranya. Al-Quran mengatakan bahwa salah satu tanda orang yang beriman ialah menjalin persaudaraan dengan sesama kaum beriman lain. Al-Quran menggunakan kalimat yang disebut adat al-hasr, yaitu "innama" -artinya yang tidak sanggup memelihara persaudaraan itu tidak termasuk orang yang beriman.

Imam Al-Ghazali ketika menyebutkan ayat ini juga menegaskan bahwa orang yang beriman sajalah yang dapat memelihara persaudaraan dengan sesama kaum Muslim. Hanya yang beriman yang bisa menumbuhkan kasih sayang kepada kaum Muslim. Rasulullah SAW. menegaskan ayat ini dengan sabdanya : "Tidak beriman di antara kamu sebelum kamu mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri."
Rasulullah yang mulia menyebutkan bahwa salah satu tanda orang yang beriman ialah mempunyai kecintaan yang tulus terhadap kaum Muslim. Dan dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW. bersabda : "Agama adalah kecintaan yang tulus."

Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh As-Suyuthi dalam kitabnya, Ad-Durr Al-Mantsur. Ketika sampai pada ayat yang mengatakan bahwa Allah menolak segolongan manusia dengan segolongan manusia yang lain, pada surah Al-Baqarah, As-Suyuthi meriwayatkan hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Setiap masa ada orang yang sangat dekat dengan Allah (yang oleh Rasulullah disebut ABDAL). Kalau salah seorang di antara mereka mati, maka Allah akan menggantikannya dengan orang lain. Begitulah orang itu selalu ada di tengah-tengah masyarakat."

Rasulullah mengatakan bahwa berkat kehadiran mereka Allah menyelamatkan suatu masyarakat dari bencana. Karena merekalah Allah menurunkan hujan, karena merekalah Allah menumbuhkan tetanaman, dan karena merekalah Allah mengidupkan dan mematikan. Sehingga para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Apa maksudnya karena merekalah Allah menghidupkan dan mematikan?" Rasulullah menjawab : "Kalau mereka berdoa agar Allah memanjangkan usia seseorang, maka Allah panjangkan usianya. Kalau mereka berdoa agar orang zalim itu binasa, maka Allah binasakan mereka". Kemudian Rasulullah bersabda : "Orang ini mencapai kedudukan yang tinggi bukan karena banyak shalatnya, bukan karena banyak puasanya, bukan pula karena banyaknya ibadah hajinya, tetapi karena dua hal : yaitu memiliki sifat kedermawanan dan kecintaan yang tulus kepada sesama kaum Muslim."

Sari : Renungan-Renungan Sufistik oleh Jalaluddin Rakhmat
Read More

Monday, April 11, 2011

.: Delapan Dirham :.


Rasulullah pagi itu sibuk memperhatikan bajunya dengan cermat. Baju satu-satunya dan itupun ternyata sudah usang. Baju yang setia menutup aurat beliau. meringankan tubuh beliau dari terik matahari dan dinginnya udara. Baju yang tidak pernah beristirahat.

Tetapi beliau tak mempunyai uang sepeser pun. Dengan apa beliau harus membeli baju? Padahal baju yang ada sudah waktunya diganti. Rasulullah sebenarnya dapat saja menjadi kaya mendadak, bahkan terkaya di dunia ini. Tapi sayang, beliau tak mau mempergunakan kemudahan itu. Jika beliau mau, Allah dalam sekejap bisa mengubah gunung dan pasir menjadi butir-butir emas yang berharga. Beliau tak sudi berbuat demikian karena kasihnya kepada para fakir yang papa. siapakah yang akan menjadi teladan jika bukan beliau..?

Contoh untuk menahan derita, menahan lapar dan dahaga, menahan segala coba dan uji Allah dengan kesabaran. Selalu mensyukuri nikmat Allah berapa pun besarnya. Siapa lagi kalau bukan beliau yang menyertai umatnya dalam menjalani iradat yang telah ditentukan Allah. Yaitu kehidupan dalam jurang kedukaan dan kemiskinan. Siapa pula yang harus menghibur mereka agar selalu bersabar dan rela dengan yang ada selain beliau? Juga siapa pula yang harus menanamkan keyakinan akan pahala Allah kelak di akhirat jika bukan beliau?

Yah,...hanya beliaulah yang mampu menjalankan berbagai hal diatas. benar,...baliaulah satu-satunya manusia yang mendapatkan amanat dari Allah untuk semua umat manusia. Tugas yang lebih murni dan mulia daripada intan berlian serta butiran emas yang lain. Lebih halus dari sutera serta lebih indah dari segala keindahan yang dikenal manusia di dunia ini. lebih megah dari segala kedudukan dan derajad kehidupan manusia yang katanya sudah megah.
"Semua itu hanyalah merupakan kesenangan dunia sedang di sisi Allah yang paling baik dan sebaik-baik tempat kembali"

Perjuangan itu tidak mudah. bahkan sangat berat bagi beliau. Menegakkan yang hak hanya dapat dicapai dengan penuh keimanan dan kekuatan. sabar dalam menghadapi setiap malapetaka yang menimpa, bersyukur yang dilakukan dengan hati bersih. dalam keadaan bagaimanapun, baik dalam duka maupun suka, bersyukur dan keimanan harus selalu menyertai. Itulah pokok risalah yang dibawa Rasulullah saw.
Allah Maha Bijaksana, tidak akan membiarkan hamba-Nya terkasih kebingungan. Rasulullah diberinya rezeki sebanyak delapan dirham. Bergegas beliau melangkah ke pasar. Tentunya kita maklum. uang sekian itu dapat dibelikan apa. Apakah cukup untuk membeli makan, minum, serta pakaian penutup badan? Oleh sebab itu, bergembiralah hai para fakir dan miskin! Nabi kita, Muhammad saw telah memberikan contoh begitu jelas. Nabi yang kita cintai, hamba kesayangan Allah pergi ke pasar dengan uang sedikit seperti yang kita miliki. Tetapi nabi kita ini, dengan ridha pergi ke pasar berbekal uang delapan dirham untuk berbelanja. Meskipun beliau miskin, beliau senang sekali hidup. Beliau belum ingin mati meski kemiskinan menjerat setiap hari.

Di tengah perjalanan menuju pasar, beliau menemukan seorang wanita yang menangis. Ternyata wanita yang kehilangan uang. Segera beliau memberikan uangnya sebanyak dua dirham. Beliau berhenti sejenak untuk menenangkan wanita itu.
Rasulullah bergegas menuju ke pasar yang semakin ramai. Sepanjang lorong pasar banyak sekali masyarakat yang menegur beliau dengan hormat. Selalu menjawab dan memberikan salam yang mengingatkan akan kebesaran Allah semata. Beliau langsung menuju tempat di mana ada barang yang diperlukannya. Dibelinya sepasang baju dengan harga empat dirham. beliau segera pulang. Di perjalanan beliau bertemu dengan seorang tua yang telanjang. Orang tersebut dengan iba memohon sepotong baju untuk dipakainya. Rasulullah yang memang pengasih itu tidak tahan melihat. Langsung diberikannya baju yang baru dibeli. Beliau kembali ke pasar utnuk membeli baju lagi seharga dua dirham. Tentu saja lebih kasar dan jelek kualitasnya daripada yang empat dirham. dengan gembira beliau pulang membawa bajunya.

Langkahnya dipercepat karena sengatan matahari yang semakin terik. Juga angin malam yang telah mulai berhembus pelan-pelan. Beliau tidak ingin kemalaman di jalan. Tak lama beliau melangkah ke luar pasar, ditemuinya lagi wanita yang menangis tadi. Wanita itu kelihatan bingung dan sangat gelisah. Rasulullah saw mendekat dan bertanya mengapa. Wanita itu ternyata ketakutan untuk pulang. Dia telah terlambat dari batas waktu, dan takut dimarahi majikannya jika pulang nanti. Rasulullah saw langsung menyatakan akan mengantarkannya.

Wanita itu berjalan yang diikuti Rasulullah saw dari belakang. Hatinya tenang karena Rasulullah saw pasti akan melindungi dirinya. Dia yakin majikannya akan memaafkan, karena kepulangan yang diantarkan oleh manusia paling mulia di dunia ini. Bahkan mungkin akan berterima kasih karena pulang membawa kebaikan bersama dengan kedatangan nabi dan rasul mereka. Mereka terus berjalan hingga sampai ke perkampungan kaum Anshari. Kebetulan saat itu yang ada hanyalah para isteri mereka.

"Assalamu'alaikum warahmatullah", sapa Rasulullah saw keras. Mereka semuanya diam tak menjawab. Padahal mereka mendengar. Hati mereka diliputi kebahagiaan karena kedatangan Nabi. Mereka menganggap salam Rasulullah saw sebagai berkah dan seperti lebaran saja. Mereka masih ingin mendengarnya lagi. Ketika tak terdengar jawaban, Rasulullah saw memberi salam lagi. Tetap tak terdengar jawaban. Rasulullah saw mengulang untuk yang ketiga kali dengan suara lantang, Assalamu'alaikum warahmatullah. Serentak mereka menjawab.

Rasulullah sangat heran dengan semua itu. Beliau menanyakan pada mereka apa sebabnya. Mereka mengatakan, " Tidak ya Rasulullah. Kami sudah mendengar sejak tadi. Kami memang sengaja, kami ingin mendapatkan salam lebih banyak". Rasulullah melanjutkan, "Pembantumu ini terlambat pulang dan tidak berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus menerima hukuman, akulah yang akan menerimanya". Ucapan ini sangat mengejutkan mereka. Kasih sayang Nabi begitu murni, budi pekerti yang utama, yang indah tampak dihadapan mereka. Beliau menempuh perjalanan begitu panjang dan jauh hanya untuk mengantarkan seorang budak yang takut dimarahi majikannya. Lagipula hanya karena terlambat pulang. Bahkan memohonkan maaf baginya pula. Sehingga karena harunya, mereka berkata, "Kami memaafkan dan bahkan membebaskannya. Kedatangannya kemari bersama anda karena untuk mengharap ridha Allah semata". Budak itu tak terhingga rasa terima kasihnya. Bersyukur atas karunia Allah swt dan kebebasannya karena dari Rasulullah saw.

Rasulullah saw pulang dengan hati gembira. Telah bebas satu perbudakan dengan mengharap ridha Allah swt sepenuhnya. Beliau juga tak lupa mendoakan para wanita itu agar mendapatkan berkah dari Allah swt. Semoga semua harta dan turunan serta semoga selalu tetap dalam keadaan iman dan islam. Beliau sibuk memikirkan peristiwa sehari tadi. Hari yang penuh berkah dan karunia Allah swt semata. Akhirnya beliau berujar dengan, "Belum pernah kutemui berkah angka delapan sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang mampu mengamankan seseorang dari ketakutan, dua orang yang membutuhkan serta memerdekakan seorang budak". Bagi seseorang muslim yang memberikan pakaian pada saudara sesama muslim, Allah akan memelihara selama pakaian itu masih melekat.

Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
Read More

Sunday, April 10, 2011

LMK (Lomba Menulis Kartini)


Dalam rangka menyambut hari Kartini tanggal 21 April 2011 sekaligus untuk menghormati jasa pahlawan Kartini & meneruskan perjuangannya, maka Persewaan Buku Duaduades mengadakan Lomba Menulis Kartini (LMK).

Buatlah cerita asli, singkat, fiktif, tapi inspiratif tentang perjuangan, kehebatan dan keberhasilan wanita. Panjang cerita maksimal 500 kata dengan nama tokoh utamanya adalah Kartini. Panjang judul cerita maksimal 4 kata.

Kirimkan ceritamu ke :
- email : lombamenuliskartini@yahoo.co.id (sertakan nama Facebook-mu di bawah naskah)
- tag ke akun Facebook Persewaan Buku Duaduades
- serta tag ke minimal 21 akun Facebook teman-temanmu

Bagi karya yang paling menarik disediakan hadiah berupa :
Juara 1 : uang senilai Rp.1.000.000,- + sertifikat (dalam bentuk softcopy)
Juara 2 : uang senilai Rp. 500.000,- + sertifikat (dalam bentuk softcopy)
Juara 3 : uang senilai Rp. 250.000,- + sertifikat (dalam bentuk softcopy)
Juara Harapan 1 : uang senilai Rp. 125.000,- + sertifikat (dalam bentuk softcopy)
Juara Harapan 2 : uang senilai Rp. 125.000,- + sertifikat (dalam bentuk softcopy)

Semua peserta akan mendapatkan sertifikat kepesertaan dalam bentuk softcopy yang akan dikirim ke alamat email masing-masing.

Semua karya yang masuk menjadi milik panitia lomba termasuk hak publikasinya dalam bentuk apapun.

Lomba terbuka untuk umum, segala usia dan dimulai tanggal 28 Maret 2011 sampai dengan 15 April 2011.
Pengumuman pemenang akan dipampang di akun Facebook Persewaan Buku Duaduades pada tanggal 20 April 2011 sekitar pukul 22:00 WIB.

Biaya keikutsertaan lomba ini sangat murah, hanya Rp.25.000,-
Kirimkan ke :
-BCA Pasar Minggu - Jakarta, ac.5470325919 an.Endry Panggihputra Privantomo
atau
-Danamon Pemuda - Semarang, ac.003519086650 an.Endry Panggihputra Privantomo

Kirimkan naskah dan biaya keikutsertaan dalam hari yang sama.

Selamat berlomba dan mari kita teruskan perjuangan Kartini!

NB : Isi diluar tanggung jawab penulis. Sumber klik di sini

Read More

Friday, April 1, 2011

Lomba Bertema : Inspirasiku Menulis ( 3 Maret- 3April 2011)

Lomba Bertema : Inspirasiku Menulis ( 3 Maret- 3April 2011)

Dalam rangka milad Tri Lego yang ke 21 tahun, saya berkeinginan untuk menggelar event kecil- kecilan berupa lomba menulis. Saya mengajak kepada teman-teman untuk berbagi kisah menarik seputar inspirasi menulis. Caranya cukup sederhana. Tuliskan episode paling berkesan dari diri teman-teman awal mula teman-teman terinspirasi untuk menulis. Dari membaca buku kah, keluarga, teman dekat, seusai menghadiri pelatihan atau apapun yang pada akhirnya menjadi inspirasi teman-teman untuk memulai membuat tulisan.

Aturan mainnya:
  1. Naskah ditulis berdasarkan kisah nyata
  2. Ditulis dalam 3-4 halaman kertas A4, Margin Standar, font : Times New Roman 12, Spasi :1,5, simpan dalam format RTF
  3. Tulisan ditulis narasi (ingat bukan cerpen) dan tuliskan kalimat paling inspiratif yang membuat teman-teman terinspirasi untuk mulai menulis, boleh ditulis di awal, isi maupun bagian akhir naskah.
  4. Sertakan biodata diri di akhir tulisan berupa nama lengkap, nomor telephone, email, dan nama akun facebook .
  5. Tulisan dikirim ke email : me_muslimnegarawan@ymail.com dengan subject : Inspirasi Menulis (Judul Naskah + Nama FB), Naskah tidak ditulis dibadan email .
  6. Posting  INFO lomba ini ke Fb Tri Lego Indah dan 20 teman (Jumlah tag harus 21)
  7. Lomba ini dimulai tanggal 3 Maret 2011 dan ditutup 3 April 2011 pukul 21.00 wib

Pengumuman Pemenang  pada tanggal 30 April 2011 (pas milad saya, ^_*)
 pukul 21.00 wib


Satu kisah paling menarik akan mendapatkan paket buku menarik dari saya dan 21 naskah terbaik akan diusahakan diterbitkan secara indie di Leutika Prio.

NB : kalau ada yang mau memberi saya kado dipersilahkan,hehe :)

Penulis yang naskahnya ikut dibukukan tidak diberikan royalti.
Royalti akan digunakan untuk merintis komunitas baca di lampung
Nama dewan juri akan diberitahukan kemudian.


____Mari menulis dan memberi inspirasi_____

Salam


Tri Lego
Read More

LOMBA MENULIS CERPEN DENGAN TOKOH UTAMA PELAJAR SMP/SMA


LOMBA MENULIS CERPEN

DENGAN TOKOH UTAMA PELAJAR SMP/SMA

 Deadline : 30 April 2011

Oleh : Uda Agus Githu Lho


LATAR BELAKANG

Meski belum begitu dikenal di jagat sastra nusantara, namun Uda Agus Githu Lho (Gusrianto) telah menuai beberapa prestasi dalam menulis cerpen, antara lain: Juara I Kategori Umum Lomba Menulis Cerpen FLP Sumatera Utara (2003), 10 Besar Lomba Menulis Cerpen dalam rangka Milad VIII FLP Pusat (2005), Juara I LMCPI Annida-Online (2010), Pemenang Karya Favorit LMCR Rohto (2010).


Beberapa buku baik yang ditulis sendiri maupun antologi bersama juga telah diterbitkan, antara lain:  Ngebet Nikah (DAR! Mizan, 2003), Uda Ganteng No. 13 (GIP, 2006), Meremas Sampah Menjadi Emas (Indiva Media Kreasi, 2008), 24 Jam Sebelum Menikah (LPPH, 2009), Sebuah Kata Rahasia (SMG Publishing, 2010), Dalam Penjara Cinta (Uda Agus Publishing, 2011), Cerita 3 Pulau (GMS Publishing, 2011), Kado Buat Ibu (Era Intermedia, 2011), Sejuta Cinta untuk Ayah (dalam proses terbit di GIP, 2011).


Lomba ini diadakan dalam rangka memperingati 10 tahun kiprah Uda Agus Githu Lho (Gusrianto) menapaki dunia tulis menulis yang jatuh pada bulan Juli 2011 mendatang, sebab tulisan pertamanya dimuat di majalah Annida Nomor 20/X/20 Juli 2001, dan tanggal tersebut telah dicatatnya sebagai langkah awal kiprahnya menerjuni dunia tulis menulis


PERSYARATAN LOMBA DAN KETENTUAN-KETENTUAN LAINNYA.

 Lomba ini terbuka untuk umum tanpa batasan usia.
  1. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, diketik di kertas A4, spasi 1,5, font ARIAL ukuran 11 dengan panjang berkisar antara 5-11 halaman (boleh lebih-lebih dikit atau kurang-kurang dikit)
  2. Naskah harus asli, bukan terjemahan, saduran atau hasil plagiat.
  3. Tema bebas, namun tokoh utama cerpen adalah Pelajar SMP/SMA atau yang sederajat.
  4. Naskah belum pernah dipublikasikan di media manapun dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara lain
  5. Tidak boleh menuliskan nama dan identitas lainnya pada naskah.
  6. Nama Penulis, Biografi singkat, No HP, Email dan alamat rumah ditulis pada lembaran terpisah.
  7. Setiap peserta lomba membayar uang pendaftaran Rp 10.000,- (uang ini nantinya akan digunakan untuk pembuatan antologi cerpen pemenang). bagi yang kesulitan mentransfer Rp 10.000,- bisa transfer Rp 50.000,- dengan catatan jika nanti masuk dalam 15 nominator, maka kelebihan uangnya akan disumbangkan untuk acara ini, namun jika kalah maka akan saya kirimkan sebuah buku (bisa buku karya saya bisa juga buku antologi pemenang)
  8. Uang pendaftaran ditransfer ke Bank BNI No Rekening : 0148125308 a/n Gusrianto, bukti transfer discan atau difoto, lampirkan beserta naskah cerpen.

10.  Cerpen bisa dikirimkan via email atau via pos.


Untuk pengiriman via email ke : uda_agus27@yahoo.com dan di-cc kan ke takeshi_manada@yahoo.com dengan format subjectnya adalah LMC_Uda_Judul_Penulis. Contoh: LMC_Uda_Bintang Menari_Gusrianto


Untuk pengiriman via pos bisa dialamatkan ke : Gusrianto, Kantor Camat Bukik Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Sumbar, 26255. Di sudut kiri amplop di tulis LMC_UdaAgus


11.  Waktu lomba terhitung sejak hari, jam dan detik ini sampai dengan tanggal 30 April 2011 (cap pos) dan pukul 23.59 WIB Bagi pengirim via email.

12.  Pemenang diumumkan pada tanggal 31 Mei 2011 di akun FB Uda Agus Githu Lho (pemenang akan dihubungi langsung via sms). Diharapkan kepada peserta agar meng-add Uda Agus Githu Lho di facebook.

13.  Cerpen pemenang akan dibukukan dan diusahakan bisa diterbitkan oleh penerbit umum (royalti akan dibagi rata), namun jika tidak ada penerbit yang melirik (naskah kumcer saat ini kurang diminati penerbit), maka kumpulan cerpen pemenang akan diterbitkan secara indie dan diusahakan bulan Juli 2011 sudah terbit

14.  Penjurian awal akan dinilai langsung oleh Uda Agus Githu Lho. Khusus untuk penentuan juara (15 nominator) akan dikonsultasikan dengan penulis yang lebih senior dan lebih terkenal, dalam hal ini Jurinya adalah GUS TF SAKAI (Cerpenis Senior)
 Kenal kan sama Gus tf Sakai? kalau belum kebangetan deh hehehehhe... nih info tentang Gus tf Sakai bisa di baca di sini http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/sakai.html

15.  Hanya cerpen yang memenuhi persyaratan yang akan dinilai

16.  Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat

17.  Hadiah:

-          Pemenang 1 uang tunai Rp 250.000,- + paket buku karya Uda Agus Githu Lho + buku antologi cerpen pemenang.

-          Pemenang 2 uang tunai Rp 150.000,- + paket buku karya Uda Agus Githu Lho + buku antologi cerpen pemenang

-          Pemenang 3 uang tunai Rp 100.000,- + paket buku karya Uda Agus Githu Lho + buku antologi cerpen pemenang

-          12 pemenang harapan mendapat 1 buku karya saya dan antologi cerpen pemenang

18.  Hadiah bisa berubah (bertambah) jika ada donatur yang menyumbang.

19.  Untuk paket buku yang akan dibagikan bisa dilihat ke http://www.facebook.com/album.php?aid=2052968&id=1532584116&saved

Untuk pertanyaan lebih lanjut bisa langsung ke inbox Uda Agus Githu Lho atau ke nomor 085274244342 (pertanyaan via sms akan langsung di respon)
Read More

SAYEMBARA MENCARI CERPEN DAN CERPENIS


PROGRAM INI BERAKHIR TANGGAL: 15 APRIL 2011
TEMA: BEBAS

"BURUAN PADA MENGAJUKAN CERPEN, MASIH ADA SEKITAR 10 BANGKU KOSONG... JANGAN SAMPE TERLAMBAT"

“MARI BERKARYA SEBELUM KITA DIKARYAKAN”

Penerbit Azam Jaya Press sebagai penerbit yang berumur masih muda dalam dunia tulis-menulis mencoba mengadakan program untuk menampung para penulis pemula yang masih bingung, karena belum menemukan wadah yang “pas” agar karyanya bisa dibaca oleh semua orang. Dalam hal ini, kami sebagai penerbit menggugah para penulis atau cerpenis khususnya untuk berkarya, dan menuangkan semua ide jernihnya dalam satu tulisan, yang nantinya Insya Allah akan kami terbitkan sebagai kumpulan Cerpen Antalogi.
Tidak sedikit penulis-penulis pemula yang merasa frustasi gara-gara tulisannya tidak pernah diapresiasi dengan baik oleh pihak-pihak tertentu, sehingga membuat penulis menjadi malas untuk menulis. Pikiran mereka menjadi tumpul, apalagi untuk menulis, mereka menjadi males membaca juga. Itu semua disebabkan, karena ada anggapan tulisan yang tidak berkualitas, dan penulis yang tidak punya nama. Nah, kami di sini ingin mencoba menjebatani kesenjangan itu, agar para penulis bisa merasa bangga, dan penulis mampu untuk bersaing dengan para penulis senior yang telah banyak menerbitkan bukunya.
Memang seorang penulis agar bisa dapat respon baik dari para pembaca salah satu tolok ukurnya adalah “nama” (siapa yang menulis), dan pengalaman menulis (apakah sudah ada tulisan yang terbit dan beredar di toko buku besar). Mungkin itu yang menjadi halangan kita dalam mengusahakan agar tulisan kita diterima dan dibaca oleh semua orang. Akhirnya para penulis pemula susah untuk mendapatkan kesempatan yang baik. Namun, lagi-lagi kami sebagai wadah itu, mencoba merekrut 50 cerpenis untuk menulis cerpen dengan tema apa saja, sebagai jalan awal uji layak karya para penulis pemula untuk dinilai seluruh masyarakat sebagai pembaca. Dan kami ingin membuktikan bahwa anggapan tidak bermutunya tulisan para penulis pemula “itu salah”, tudingan sinis seperti demikian harus kita bantah dengan karya-karya kita. Sebagai penulis kita harus buktikan kalau kita mampu membuat sebuah karya yang fenomenal, dan bisa melebihi mereka para penulis senior. Oleh karena itu, kita harus bersatu berkumpul dalam satu wadah karya. Dengan demikian ketika tulisan kita memang benar-benar berkualitas, otomatis untuk langkah selanjutnya pasti tulisan kita akan diperhitungkan oleh mereka yang menganggap sinis. Maka dengan ini kami membuka program mengumpulkan 50 cerpenis untuk menulis cerpen yang nantinya akan diterbitkan. Jadi jangan sia-siakan kesempatan baik ini. Semua hal tersebut hanya bertujuan mengangkat derajat kita sebagai penulis pemula, untuk membuktikan bahwa kita “mampu”. Tentunya apa yang kita tulisa harus bermanfaat, sehingga bisa jadi acuan atau rujukan dasar bagi patokan hidup para pembaca.

Menindak lanjuti dari program Penerbit Azam Jaya Press tersebut, yang mengadakan kolaborasoi Nulis buku dalam bentuk Cerpen dengan tema bebas. Dibutuhkan sekitar 50 Cerpen dari 50 Cerpenis yang akan diterbitkan oleh Penerbit Azam Jaya Press.

ATURAN MAIN:
  1. BIAYA CETAK BUKU DITANGGUNG BARENG-BARENG OLEH PENULIS, DENGAN MENYERAHKAN BIAYA, Rp 500.000,00. PEMBAYARAN BISA DILAKUKAN SECARA LANGSUNG MAUPUN TRANSFER.
  2. HASIL DARI PENJUALAN BUKU AKAN DIBAGI BARENG-BARENG JUGA ATAU DIGUNAKAN UNTUK MENCETAK BUKU LAGI.
  3. MODAL YANG KEMBALI DARI HASIL PENJUALAN UNTUK MENCETAK BUKU LAGI. JADI MODAL YANG DIBERIKAN DARI SETIAP PENULIS TIDAK HILANG. TERKECUALI PENULIS MEMUTUSKAN KONTRAK SEPIHAK, ITU JUGA PENERBIT AKAN MENGEMBALIKAN 40% DARI MODAL YANG DIBERIKAN PENULIS.
  4. PENERBIT DAN DISTRIBUTOR MENGAMBIL ROYALTI 15% SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPUBLIKASIKAN BUKU DAN KEBUTUHAN-KEBUTUHAN TIM, DAN 85% DIBAGIKAN KE SETIAP PENULIS.
  5. PROSES PENERBITAN MENUNGGU NASKAH TERKUMPUL SAMPAI 50 CERPEN, TENTUNYA DENGAN BANYAKNYA NASKAH YANG MASUK KAMI MENYELEKSI NASKAH-NASKAH YANG BISA LAYAK TERBIT.
  6. KALAU SEMISAL NASKAH SUDAH MASUK 50, MAKA KAMI AKAN LANGSUNG MENERBITKANNYA. BERARTI PROGRAM INI UNTUK SEMENTARA BERAKHIR, MUNGKIN AKAN ADA LAGI SELANJUTNYA.
  7. UNTUK HALAMAN PERTAMA AKAN DIBERIKAN KEPADA PENULIS TAMU, DAN HALAMAN KEDUA SETERUSNYA AKAN DINILAI DARI TEMA DAN IDE CERPEN YANG BAGUS, SEMUANYA DITENTUKAN OLEH EDITOR PENERBITAN.
KEUNTUNGAN BAGI PENULIS:
  1. NAMA KITA MENJADI DIKENAL DALAM DUNIA TULIS MENULIS, KARENA KAMI PIHAK PENERBIT MEMBERIKAN TEMPAT 1 HALAMAN UNTUK BIOGRAFI SINGKAT DARI DUA ORANG PENULIS, AGAR PENULIS BISA LEBIH DIKENAL.
  2. KARYA KITA AKHIRNYA BISA TERBIT, DAN DIBACA OLEH BANYAK ORANG. KITA JUGA BISA MENGUKUR BAGAIMANA KUALITAS TULISAN KITA. APAKAH KITA MEMANG BERBAKAT MENJADI PENULIS ATAU TIDAK.
  3. KARYA KITA BEREDAR DI TOKO BUKU-BUKU BESAR.
  4. SEBAGAI PELATIHAN KITA DALAM MENULIS, UNTUK MENGASAH SETIAP PERKEMBANGAN KARYA TULISAN KITA.
  5. ADANYA KEBANGGAN TERSENDIRI DENGAN TERBIT DAN DIKENALNYA NAMA DAN KUALITAS TULISAN KITA.
  6. UNTUK SELANJUTNYA JIKA KITA MEMBUAT KARYA AKAN LEBIH MEMPUNYA BOBOT TIMBANG TINGGI, KARENA SUDAH TERBUKTI KALAU KITA MAMPU BERKARYA.
  7. DAN MASIH BANYAK LAGI KEUNTUNGAN LAINNYA.
  
ATURAN MAIN TULISAN:
  • Font Times New Roman
  • Point 12
  • 10000-11000 karakter
  • Lain-lain diatur oleh Penerbit
Catatan:
  • Setiap Naskah yang diajukan harus melampirkan CV, biografi singkat,  File Foto Penulis, dan Surat kontrak Penerbit dengan Penulis disertai Materai 6000.
  • Pembayaran dilakukan secara langsung. Pembayaran yang dilakukan secara Transfer harus ada bukti transfer.
- Oplah cetakan pertama sebanyak: 1500 eks.
- Data naskah, CV, Biografi Singkat, dan Foto bisa dikirim ke alamat e-mail: azam_jaya23@yahoo.com.

Nambah:
Kalau tertarik silakan jangan sampai ketinggalan, kita di sini sistemnya gotong royong, tnang aja uang yang dikeluarkan pertama tetap menjadi hak penulis, itu hanya diputerin untuk mencetak buku, penulis masih banyak dapat keuntungan kog, selain keuntungan royalti dari untung jual buku, penulis jga mendapat keuntungan namanya jadi dikenal, karyanya bisa dibaca oleh banyak orang, tulisannya masuk toko2 buku besar, selain itu kami menyediakan tempat satu halaman untuk biografi singkat 2 penulis, jadi ketika tulisan kita berkualitas, maka kita bisa dikenal juga... jadi skali lagi duit yang 500rbu kita keluarkan ga bakal ilang, krna akan terus berkelanjutan,,, slagi cerpen laku dipasaran. Kalau sudah tidak laku, maka kita bisa merumuskan ulang membuat karya baru lagi untuk diterbitkan, jadi karya2 segar kita tetap ada, nanti diterbitkan dari modal yang awal tadi lagi….maka dana awal yng dikeluarin tidak bakal ilang,,, terkecuali penulis memutuskan kontrak sepihak, itu jga penulis masih dikembalikan 40% dari dana awal yg diberikan...kalau semisal penerbit yang memutuskan kontrak, maka dana awal penulis akan dikembalikan utuh,,,,


Program 50 cerpenis ini akan dihadiri oleh penulis tamu, yang sudah tidak diragukan lagi kwalitasnya... banyak pilihan dari penulis tamu tersebut:
1. Ach. Dhofir Zuhry
2. Taufiq Ismail
3. Zawawi Imron
4. Putu Wijaya
5. Mustofa Bisri
6. dan sebagainya.
Nah tentunya tulisan-tulisan kita nantinya akan bersanding dengan salah satu tokoh tokoh tersebut, suatu kebanggaan tersendiri, sebagai penulis kita bisa mengukir sejarah bersama satu atau dua dari mereka.

 Demikianlah ketentuan-ketentuan yang ada, kalau anda tertarik silakan hubungi kami:
Email/Facebook          : azam_jaya23@yahoo.com
Contact Person           :082114698404

“SALAM HANGAT, SEMOGA KITA BISA BERKERJA SAMA. SALAM KARYA.”
Terimakasih
Read More
© .: moekzone :. All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates